Museum AJB Bumiputera 1912
Barangkali banyak yang belum tahu dengan salah satu
museum yang ada di Kota Magelang ini. Padahal secara geografis, lokasinya cukup
strategis. Yakni berada di pinggir jalan Jend. A. Yani No 20, beberapa puluh
meter sebelum alun-alun Kota Magelang jika dari arah Semarang. Tepatnya sebelah
barat jalan.
Gedung museum AJB Bumiputera 1912 dibangun dengan gaya
khas jawa tengah yaitu joglo beratap susun tiga saat ini menyimpan sejarah luar biasa, khususnya
terkait perjalanan dunia perasuransian Indonesia. Sekilas, orang pasti tidak
menduga kalau museum yang terlihat dingin tersebut menyimpan koleksi-koleksi
unik. Secara umum, isi museum AJB Bumiputera 1912 antara lain adalah:
·
Sejarah perjalanan Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 sejak berdirinya pada tahun 1912.
·
Koleksi dokumen lama baik saat pertama kali berkantor di Magelang,
Jogjakarta, hingga Jakarta.
·
Uang kertas sejak tahun 1940 an s/d tahun 1960an,
·
Koleksi mesin-mesin yang pernah digunakan AJB
Bumiputera 1912 antara lain mesin cetak kwitansi, mesin ketik kuno tahun
1930an. timbangan, koleksi buku, majalah dan catatan laporan keuangan AJB
Bumiputera 1912.
Museum AJB Bumiputera 1912 diresmikan oleh Walikota Magelang, Drs. A. Bagus
Panuntun, pada hari Senin, 20 Mei 1985, bertepatan peringatan hari Kebangkitan
Nasional, dimaksudkan untuk melestarikan gagasan, cita-cita luhur dan karya
pendiri AJB Bumiputera 1912. Museum AJB Bumiputera
1912 ini, menjadi satu-satunya musium asuransi di Indonesia. Dengan melihat
koleksi musium yang ada, kita bisa melihat kilasan sejarah bagaimana Bumiputera
hadir dan berkembang menjadi usaha perasuransian pertama dan terbesar di
Indonesia.
Jika suatu saat Anda dalam
perjalanan atau sedang berada di Kota Magelang, singgahlah di Museum AJB Bumiputera
1912 yang terletak di Jl. Jend. A. Yani No. 21, Poncol, Kota Magelang. Di depan gedung museum berdiri tegak tiga
tokoh pendiri yang diwujudkan dengan tiga buah patung yaitu: Mas Ngabehi Dwidjosewojo,
Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo. Gambaran patung tersebut berdiri
tegap gagah perkasa, seakan menatap hari
depan dengan semangat menyala yang dirajut dengan idealisme yang kuat.
Tetrias Pujianta, 15 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar